Cegah Aksi Terorisme Jelang Persiapan KTT G20, BNPT dan 200 Tokoh-tokoh Bali Deklarasi Kesiapsiagaan Nasional

 

Cegah Aksi Terorisme Jelang Persiapan KTT G20, BNPT dan 200 Tokoh-tokoh Bali Deklarasi Kesiapsiagaan Nasional
Penandatanganan naskah deklarasi kesiap-siagaan nasional oleh ketua BNPT (Foto: Sonny/Suara Realitas)

Kuta - Guna meningkatkan peran aktif masyarakat dalam mencegah aksi terorisme menjelang Presidensi Indonesia pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali, BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme) menyelenggarakan kegiatan 'Dialog Kebangsaan dan Deklarasi Kesiap-Siagaan Nasional' yang diselenggarakan di Discovery Hotel Kartika Plaza, Kuta-Bali, pada Rabu (29/6/2022).

Kegiatan Deklarasi tersebut dihadiri sekitar 200 orang, terdiri dari tokoh-tokoh agama, adat, masyarakat, mahasiswa, pecalang, Kepala Intelejen Daerah (Kabinda) Bali Brigjen Pol Hadi Purnomo, PGN, perwakilan Pangdam IX Udayana, perwakilan Kapolda Bali dan Kepala BNPT Komjen Pol Dr. Boy Rafli Amar selaku tuan rumah.

Dalam sambutannya, Kepala BNPT Komjen Pol Dr. Boy Rafli Amar mengatakan, bahwa Kesiap-Siagaan Nasional adalah salah satu program pencegahan tindak pidana terorisme yang diamanatkan oleh UU Anti Terorisme. Usaha pencegahan aksi terorisme sangat penting dilakukan ditengah keberagaman bangsa kita, terutama untuk mencegah tindakan intoleransi dan radikalisme, khususnya di Bali berkaitan dengan KTT G20 bulan November yang akan datang.

"Alhamdulillah saya melihat Bali sudah mulai ramai wisatawan, salah satunya karena herd immunity nya sudah terbentuk karena tingkat vaksinasi yang tinggi, membuat wisatawan percaya bahwa Bali aman untuk dikunjungi," ujar Kepala BNPT Komjen Pol Dr. Boy Rafli Amar saat dalam sambutannya.

Lebih jauh, Boy Rafli juga menerangkan, keadaan yang semakin membaik ini tidak lepas dari kerja keras kita semua, pemerintah, dan masyarakat.

"Pertemuan ini adalah untuk merefresh kita semua untuk menjaga, memelihara ke-Bhinekaan bangsa dengan mengedepankan semangat bertoleransi. Kolaborasi antara masyarakat, pemerintah, dan para tokoh perlu dibangun, agar Indonesia menjadi negeri yang damai, harmoni, dan sejahtera," terangnya.

Lanjut, dia mengingatkan kembali kepada tokoh-tokoh yang ada di Bali, kita perlu membangun kewaspadaan bersama.

 "Kewaspadaan itu bukan milik aparatur negara dan pemerintah saja, tetapi juga milik masyarakat. Kita harus terus bergandeng tangan antara tokoh-tokoh agama, pemerintah, tokoh wanita, tokoh pemuda, tokoh-tokoh adat yang ada di Pulau Bali, dan meminta agar masyarakat tidak boleh under estimate dengan ancaman terorisme," imbuhnya.

PGN Bali menghadiri kegiatan 'Dialog Kebangsaan dan Deklarasi Kesiap-Siagaan Nasional'

Kemudian, BNPT pun sampai sekarang juga masih berusaha sekuat tenaga untuk mencegah virus yang mendunia, yaitu virus radikalisme dan intoleran.

Namun, virus ini sengaja ditanamkan oleh sebagian kecil kelompok masyarakat yang bertujuan membuat kekacauan, yaitu pihak-pihak yang memang ingin kekerasan fisik dan verbal terus terjadi ditengah bangsa kita, itulah yang dilakukan oleh teroris, yang mengajarkan-mengajarkan memusuhi anak bangsa.

"Dinegara Pancasila ini, saya ingatkan tidak ada tempat sejengkalpun di Indonesia untuk virus teroris ini. BNPT terus berikhtiar agar jangan ada lagi anak-anak bangsa yang mengikuti ajaran kekerasan ini, saya berharap setelah keluar dari ruangan ini jadilah agen penegak Pancasila dan tangkal intoleran," seru Boy Rafli usai menutup sambutannya dilokasi.

Sementara itu, Dialog Kebangsaan menghadirkan empat orang tokoh terkenal, yaitu Wakil Gubernur Bali Prof. Ir. Tjok Oka Sukawati. M.Si (Cok Ace), Tokoh Nasional Yenny Wahid, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama FKUB Ida Pengelingsir Agung Putra Sukahet, serta Direktur Analisis dan Penyelarasan BPIP RI, Prof. Dr. H. Agus Moh Najib, S.Ag, M.Ag. 

Kabinda Bali Brigjen Pol Hadi Purnomo yang ditemui wartawan dan ditanyakan harapannya berkenaan dengan deklarasi ini mengatakan, saya memberikan apresiasi kepada adik-adik mahasiswa yang hadir disini. "Saya mengharapkan mereka sebagai kaum intelektual bisa bertindak sebagai agen penegak Pancasila, agar bangsa Indonesia terjaga keutuhannya, tidak terpecah-pecah seperti yang terjadi di Syria dan negara-negara lainnya di timur tengah," harap Kabinda Bali.

Disisi lain, Pimpinan Patriot Garuda Nusantara PGN Bali, Senopati wilayah Bali dan Indonesia Timur Gus Yadi dan Ketua PGN wilayah Bali H. Daniar Trisasongko, SH, M.Hum menjelaskan bahwa PGN siap menjadi kepanjangan tangan BPIP untuk 'Membumikan Pancasila' di Bali. 

"Bersama-sama dengan Direktur Analisis dan Penyelarasan BPIP RI, Prof. Dr. H. Agus Moh Najib, S.Ag, M.Ag akan membuat kegiatan menanamkan Ideologi Pancasila kepada kaum milenial Bali," kata Gus Yadi.

Dengan demikian, acara ditutup dengan pembacaan deklarasi, diikuti oleh seluruh peserta yang hadir dan dilanjutkan dengan penandatanganan naskah deklarasi oleh Ketua BNPT serta perwakilan tokoh agama, desa adat, masyarakat, mahasiswa, dan pecalang.


Penulis: Sonny Bali

Editor: Reza Mahendra

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama