Gus Heri (Foto: Dokumen Istimewa) |
Jakarta - Gus Heri merupakan salah satu Paku DKI yang sekaligus dikenal sebagai Budayawan yang memiliki anggota di seluruh Indonesia. Dalam kesempatannya kali ini memberikan pandangannya tentang Pemilu tahun 2024.
Menurutnya, jika ditelusur menurut Budaya ataupun kebiasaaan saat sedang mengalami proses alam dimana semua akan kembali pada awal. Dalam tahun ini akan kembali kepada periode yang masa lalu.
Pada saat ini sudah masuk periode ke-7 untuk yang berikutnya periode ke-8, kedelapan artinya kembali ke tahap awal. Harus ada pemimpin yang baru, yang belum banyak dikenal, yang belum banyak terjun dikancah politik.
"Saya tidak bisa menyebutkan nama secara ekplisit, yang pasti dia adalah sosok yang memang betul-betul baru. Memang tidak memiliki ambisi yang besar untuk menjadi pemimpin yang besar, tetapi memiliki niat dan tekad yang besar memajukan bangsa Indonesia," ujar Gus Heri saat ditemui dikediamannya, Selasa (20/02).
Menjawab isu adanya sebutan sebagai Paku DKI, Gus Heri menjelaskan bahwa dirinya itu sebagai pengajar filsafat dan tasawuf, yang banyak melalukan kajian-kajian.
"Filsafat itu kan filosofen artinya orang yang mencari kebenaran, kalau bahasa arabicnya tasawuf. Itu mungkin hanya sebutan dari orang-orang yang mengikuti kajian saya," jelasnya.
Ia juga berharap dalam tahun politik ini harus ada orang yang berani membela rakyat kecil, orang yang mempunyai kewibawaan yang selalu mengedepankan ilham-ilham daripada Tuhan.
"Tahun politik ini harus muncul yang namanya Satrio Piningit, Satrio Pinanditos, Sinisian Wahyu, yang selalu mengedepankan ilham-ilham Tuhan," tutupnya.*(SR)
Posting Komentar