JAKARTA - Dalam rangka menyatukan langkah dalam membina dan mengembangkan organisasi Gerakan Pendidikan Indonesia Baru (GPIB), Pengurus Dewan Pimpinan Pusat GPIB menggelar rapat kerja 1 yang dilaksanakan di gedung MPR RI, tepatnya di gedung Nusantara V ruang GBHN lantai 3 Senayan, Jakarta, pada Rabu (8/3/2023).
Beberapa program unggulan dibahas dalam rapat kerja 1 tersebut pada setiap departemen, diantaranya program kerja; OKK, Hukum dan Advokasi, Humas, Medsos dan Dokumentasi, Hubungan Antar Lembaga, Kurikulum, Kesiswaan, Literasi, Olah Raga, Seni Budaya dan terakhir yaitu bidang Sosial.
Adapun hadir sebagai Narasumber dalam rapat tersebut, DR. H. Habib Ali Alwi, M. Sc (DPD.RI) Dr. Cecep Khairul Anwar, M. Ag., ( Kepala Kanwil Kemenag Provinsi DKI Jakarta yang diwakili oleh Slamet Abadi.MPd ,H. Slamet, M. Pd ( Kasudin Pendidikan Jakarta Selatan), dan hadir dalam Acara RAKER 1 GPIB DR. Darilah Di hardjo, S.Psi, MSc. MM, (Dewan Pendiri GPIB/ Dewan Pengawas GPIB) Brigjen Pol DR. Victor Pudjiadi, S.PB. FICS, DFM selaku Ketua Dewan Penasehat GPIB, Rudi S.Kamri Dewan Penasehat GPIB, Isnawan Dewan Penasehat GPIB, Taufik Rachman, S.Sos, MM Dewan Penasehat GPIB, Drs. Husni Thamrin Dewan Penasehat GPIB dan Prof. Hendri Affandi, SE, MBA, PhD, Rektor & Dewan Penasehat GPIB melalui video confrens.
Dijelaskan Ketua Umum Gerakan Pendidikan Indonesia Baru (GPIB) Ir.Agung Karang disela acara bahwa hasil dari rapat kerja hari ini sesuai kesepakatan adalah membentuk 38 Provinsi GPIB, dan yang sudah terbentuk sampai hari ini yaitu DPW GPIB Banten, Menyusul segera NTB, Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah Jawa Barat dan DKI Jakarta,Kemudian menyusul yang sudah ada mandatnya yaitu Sulawesi Selatan dan Papua.
Kemudian program kedua adalah bidang kurikulum, literasi, seni budaya, dan olah raga, dan dalam waktu dekat akan mengadakan audensi audensi ke kementerian-kementerian yang terkait.
"Kita berharap, karena GPIB ini tujuannya adalah mengerakkan peran serta seluruh lapisan masyarakat dalam pendidikan untuk mewujudkan Indonesia Baru," harap Agung Karang.
Jadi tutup Agung Karang, pada tahun 2035 Indonesia diharapkan menjadi negara maju dan bukan lagi negara berkembang karena kita memiliki SDM akan berkarakter, berdisiplin, berbudi pekerti yang baik dan menguasai teknologi dan science.
Ditempat yang sama, Sekjen GPIB H.Sugeng Budiyanto, S.Pd.i, dalam wawancara singkatnya mengatakan bahwa pada hari ini kita raker pertama kali GPIB di Gedung MPR RI tanggal 8 Maret 2023. "Hasil dari raker kali ini adalah yang paling utama itu adalah mengevaluasi tentang kurikulum yang sudah ada ini, apakah perlu dipertahankan apa harus kita rubah," jelas Sugeng.
"Pertama dibidang sejarah yang mana sekarang banyak anak-anak kekurangan pelajaran sejarah dan nasionalisme, itu yang paling utama. Kemudian adalagi usulan pencak silat untuk dijadikan kurikulum wajib diseluruh Indonesia.Karena tahun 2019 UNESCO Telah mengakui Pencak Silat adalah Warisan Dunia dari Indonesia," terangnya.
Kemudian lanjutnya, yang lebih penting adalah bidang sosial yang harus dapat perhatian, seperti adanya sekolah yang tak layak pakai karena habis kena bencana atau siswa yang putus sekolah, yang nantikan akan kita usahakan mengajukan kepada pemerintah untuk bisa berkolaborasi dan banyak hal lain yang perlu kita perhatikan termasuk bidang bantuan hukum.
"Ada 6 departemen yang kami godok dalam rapat hari ini yang nantinya akan diajukan kepada pemerintah," tutupnya.
Demikian, Raker 1 GPIB berlangsung dengan penuh antusias dalam suasana penuh kekeluargaan dan berjalan dengan Lancar Aman & Sukses. Di akhir acara Raker 1 GPIB ditutup menjelang maghrib oleh Brigjen TNI (P) Made Wijana MSi.*(SR)
Posting Komentar