Denpasar - Pasca bentrok antara AMP (Aliansi Mahasiswa Papua) yang terus ngotot mencari panggung demo meneriakkan Papua Barat merdeka dan PGN (Patriot Garuda Nusantara) Bali yang menghadang AMP karena meyakini aksi tersebut adalah rongrongan untuk memisahkan diri dari NKRI.
Sehingga PGN Bali melakukan aksi bela negara sesuai amanat UUD 1945, pasal 27 dan 30 yang menjelaskan bahwa tiap warga negara Indonesia berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. TNI dan Polri merupakan unsur utama dalam usaha pertahanan dan keamanan rakyat.
Alhasil korban luka berjatuhan akibat bentrok tersebut antara lain; Senopati Alogo PGN Bali & Indonesia Timur Gus Yadi dan Ketua PGN Bali Daniar mendapatkan banyak perhatian dari masyarakat Bali.
Tak kurang, dari tokoh-tokoh Ormas besar di Bali seperti Ketua Anak Kolonk Bali Komang Cakil, Dewan Pembina Laskar Bali Shanti Harmaini Hasibuan, Ketua DAG (Demi Anak Generasi) Bali Aryana Tan, Ketua Pencak Silat NU Pagar Nusa Bali Misbahul Munir (Paul), Ketua Ansor Denpasar Selatan Hambali, Ketua Dewan Pembina (Aliansi Masyarakat Pembela) AMP NKRI Jero Mangku I Gede Sudiartha merasa prihatin dan marah atas perampasan dan kejadian perobekan bendera merah putih yang dilakukan oleh demonstran AMP pada tanggal 1 April 2023, para tokoh-tokoh Ormas tersebut menyatakan mendukung dan ingin bergabung bersama-sama PGN menghadapi dan mengusir AMP dari Bali.
Bermula dari kunjungan para tokoh Ormas di Rumah Sakit saat menjenguk Gus Yadi dan Daniar, akhirnya terjadi pertemuan tokoh-tokoh Ormas tersebut bersama PGN Bali mengambil tempat di Padepokan PGN Bali dikawasan Kerta Petasikan-Denpasar, Sabtu (08/04/2023) malam.
Kemudian tampak hadir pada pertemuan tersebut; Senopati Alogo PGN Bali & Indonesia Timur Gus Yadi, Ketua PGN Bali Daniar, Sekretaris PGN Bali Sony Utama, Ketua Anak Kolonk Bali Komang Cakil beserta jajaran, Perwakilan DAG (Demi Anak Generasi) Bali yang diwakili Dede dan jajarannya, Ketua Ansor Denpasar Selatan Hambali, Ketua PGN Cakra Taksu Bali Ajik Gampar, Senopati PGN Melanesia Ajik Dewa, Ketua FP NKRI Sonny Setiawan, Ustadz Sudirman, serta anggota dan Depsus PGN Bali
Adapun pertemuan tersebut menghasilkan 3 kesepakatan yaitu;
1. Mendirikan Aliansi Masyarakat Bali Bersatu yang terdiri dari seluruh Ormas yang berada di Bali yang cinta NKRI untuk aksi bela negara nyata menghadang dan menumpas musuh bangsa, separatisme, radikalisme, dan intoleran.
2. Melakukan deklarasi Aliansi Masyarakat Bali Bersatu dalam waktu dekat.
3. Menjadikan Padepokan PGN Bali menjadi RUMAH BANGSA bagi Aliansi Masyarakat Bali Bersatu dan seluruh Ormas selaku anggotanya.*(Septa)
Posting Komentar