Suararealitas.com Kronjo - Akibat kegiatan peningkatan jalan Kronjo-Pulo Cangkir yang asal asalan, berimbas rusaknya ratusan tanaman mangrove di kawasan Pulo Cangkir, Kec. Kronjo, Kab. Tangerang.
Tampak dalam potho pohon mangrove disekitar saluran air antara jalan dengan tambak warga roboh. Diduga robohnya pohon mangrove itu akibat aktifitas alat berat excavator yang mengeruk lumpur di saluran itu.
Aktivis lingkungan untuk Mangrove di Pulo Cangkir (Mapuca) H. Makdis Adhari menyayangkan hal itu. Dia mendukung pembangunan yang sedang dilaksanakan. Hanya saja, aktifitas itu jangan sampai berdampak pada lingkungan, yakni rusaknya tanaman mangrove yang ada di wilayah pesisir polo cangkir yang sudah di tanami secara bersama sama dengan aktivis dan pihak Pemda Kabupaten Tangerang.
"Pohon mangrove yang roboh itu umurnya sekitar 4 tahun. Waktu itu saya dan rekan-rekan aktifis lingkungan bersama Pemda setempat yang menanam program dari Dinas Perikanan," ujar H. Heru, sapaan akrabnya.
Sebagai aktifis lingkungan hidup, pihaknya berupaya untuk berkomunikasi dengan pelaksana kegiatan itu, Namun sampai berita ini di turunkan pihak kontraktor sebagai pelaksana tidak bertemu.
"Saya akan sampaikan hal ini ke pihak Kecamatan kronjo, pihak Dinas Perikanan dan pihak DBMSDA sebagai penanggung jawab proyek betonisasi tersebut" ucapnya.
Di sisi lain saat di konfirmasi terkait kegiatan dari DBMSDA yang anggarannya 2,3 milyard lebih Sunuhadi Yoni selaku Pejabat pelaksana Teknis Kerja (PPTK) melalui jejaring wastup mengatakan belum mengetahui kondisi di lapangan dan mengatakan dirinya akan segera berkordinasi ke pihak pengawas dan pelaksana pekerjaan.
"Trima kasih atas infonya, saya belum tau kondisi dan kronologinya, saya akan segera kroscek ke pengawas dan pelaksananya" jelasnya. (*SR/bar)
Posting Komentar