TANGERANG - Bahaya narkoba telah mengintai siapa saja, termasuk anak-anak sekolah dasar sekalipun. Hal ini perlu disikapi dengan serius oleh segala pihak khususnya kepolisian.
Guna menindaklanjuti hal tersebut, UPT SDN Gondrong 3 menggandeng Bhabinkamtibmas Polsek Cipondoh, Polres Metro Tangerang Kota melakukan kegiatan 'Sosialisasi Pencegahan Tawuran, Narkoba, dan Perundungan atau Bullying di Sekolah'.
Kegiatan tersebut berlangsung di halaman sekolah, Jl. Raya Kavling DPR, RT.003/RW.001, Kenanga, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, Banten. Turut dihadiri oleh Ipda Nurustad (Kanit Binmas), Aipda Restu Windu Pamungkas (Bhabinkamtibmas), dan 5 orang anggota Polwan Polsek Cipondoh.
Kepala Sekolah SDN Gondrong 3 Hj.Nurhidayah, S.Pd menyampaikan, kebetulan kegiatan sosialisasi ini memang sudah di programkan di sekolah, karena kita sama-sama mengetahui bahwa tawuran, narkoba, dan bullying bukan cuma di tingkatan orang dewasa saja melainkan anak-anak juga sudah mengenakan.
Untuk itu, supaya dari kecil sudah di bina dan sudah tahu bahwa bulying maupun tawuran itu efeknya buat diri sendiri dan orang lain juga tidak bagus, serta narkoba tidak ada hukumannya.
"Jadi hari ini kami dari pihak sekolah SDN Gondrong 3 mengadakan sosialisasi supaya anak-anak sudah tau dari awal," ujar Kepsek Nurhidayah saat dimintai tanggepannya oleh wartawan di lokasi, Rabu (31/05/2023).
Menurut Nurhidayah, soal jajanan kebetulan di komplek SDN Gondrong 3 ini ada 2 sekolah, bahkan tidak membiarkan anak (siswa) itu untuk jajan keluar. Jadi kita sudah mempunyai kantin sendiri.
"Kantin-kantin yang berada di SDN Gondrong 3 ini nantinya bisa kita lihat atau kontrol terkait apa saja sih jajanan nya yang jual disana," sebutnya.
Adapun, total jumlah kelas nya terdapat 14 dengan rombongan belajar (siswa) berjumlah 465 orang. Jadi yang mengikuti sosialisasi hari ini, pihaknya menurunkan semua kelas mulai dari 1 sampai dengan 6.
Maka ia berharap, semoga kedepannya anak-anak (peserta didik) dari kelas 1-6 supaya bisa menjadikan sekolah yang ramah anak, aman, dan nyaman buat menuntut ilmu.
"Karena, anak-anak dan guru-gurunya yang datang ke sekolah untuk belajar maupun mengajar supaya bisa lebih tenang, bahkan sampai ia pulang pun nggak ada kejadian apa-apa," imbuhnya.
Sementara itu terkait dengan program ini, Nurhidayah katakan bahwa tidak hanya muridnya saja yang pihaknya mensosialisasikan, melainkan walimurid juga sudah di sosialisasikan tetapi tidak melibatkan pihak kepolisian.
"Kalau anak-anak kan setiap hari ketemu ibu dan bapak gurunya. Jadi, kalau yang menyampaikan cuma dari guru-gurunya lagi kok efeknya seperti kurang mengena dihati nya anak-anak. Kalau pak polisi yang dateng kan lebih beda dibanding dengan yang disampaikan oleh gurunya," katanya.
Namun dia pun menganggap mereka (siswa dan siswi) semua sangat antusias. Diawalnya kelihatan kalem-kalem akan tetapi ketika ada pertanyaan- pertanyaan yang tidak tahu mereka mengajukan itu sehingga pihaknya menilai sangat luar biasa.
"Anak kecil bisa bertanya dengan kalimat yang runtut, kemudian pertanyaan yang mengena ke pak polisi itu sangat luar biasa sekali," tukasnya.
Kendati demikian, Kanit Binmas Ipda Nurustad yang di dampingi oleh Aipda Restu Windu Pamungkas dan 5 orang anggota Polwan Polsek Cipondoh menambahkan bahwa sebenarnya melaksanakan pembinaan dan penyuluhan ini sudah merupakan program dari kami juga, dimana yang selama ini memberikannya selain ke sekolah-sekolah tingkat SD, SMP hingga SMA, tetapi juga ke warga.
"Di SDN Gondrong 3 ini kita menekankan 3 hal yaitu tawuran, narkoba, dan masalah bullying, karena anak-anak sekarang kan mudah sekali terlibat. Jadi target kita ya memang ketiga itu dahulu," ujar Ipda Nurustad.
Bahkan lanjut Kanit Binmas, antusias dari adik-adik (siswa dan siswi SDN Gondrong 3) ini luar biasa ternyata banyak yang bertanya, kalau zaman dahulu kebanyakan masih ketakutan, jadi mentalnya sekarang sudah bagus dan dari situlah kita bisa menilai bahwa mereka sudah mulai bisa mengkritisi diri sendiri atau orang lain serta berharap agar bisa menjadi SDM yang berguna maupun unggul untuk Indonesia Emas.
"Supaya adik-adik kita ini menjadi sumber daya manusia Indonesia yang akan membumingkan tahun 2045 di Indonesia Emas, dan cikal bakal pengganti kita supaya mereka nanti bisa unggul hingga bersaing ke tingkat Internasional. Kalau dari sini nggak kita sampaikan seperti ini, nanti orang sukanya tawuran, narkoba apa yang terjadi?? kita tidak ada SDM yang unggul nantinya," tutupnya.*(Za)
Posting Komentar