Puluhan Siswa SMAN di Jakarta Dapatkan Pemahaman Bahaya Radikalisme dan Intoleran dari PMJ

Puluhan Siswa SMAN di Jakarta Dapatkan Pemahaman Bahaya Radikalisme dan Intoleran dari PMJ

JAKARTA - Untuk meningkatkan kewaspadaan dini dan memberikan pendidikan kepada puluhan SMAN sederajat di Jakarta, Kepolisian Negara Republik Indonesia, Polda Metro Jaya mengadakan Forum Grup Discussion (FGD) dengan bertemakan "Bahaya Radikalisme dan Prilaku Intoleran Terhadap Generasi Muda".

Kegiatan tersebut turut dihadiri Eta Wiwid selaku Ketua Umum & Pendiri dari Organisasi Jembatan Kemajuan Bangsa (JKB), Rahmad Kurnia, aktivis (Mantan Konseptor NII dan Cuci Otak NII KW 7), Muh Makmun Rasyid, S.Ud., M.Ag dari Badan Penanggulangan Ektremisme dan Terorisme MUI Pusat sebagai Narasumber.

Dalam sambutannya, AKBP Randi Ariandi, Kasubdit 5/Keamanan Neraga Dit Intelkam PMJ selaku penyelenggara mengatakan bahwa seiring perkembangan yang sangat glaobal maka perlu benteng yang kuat untuk mencegah paham radikalis dan intolern pada generasi muda, kususnya para pelajar di Jakarta.

Nantinya diharapkan selain membentengi diri siswa peran orang tua juga sangat menentukan prilaku anaknya terhadap.prilaku yang menyimpang dari paham yang negatif.

"Jadi diharapkan selain siswa dapat membentengi dirinya sendir, namun peran orang tua sangat sentral terhadap perkembangan pri laku anak," katanya, Rabu (21/06/2023) di Ball Room Hotel Millennium, Tanah Abang, Jakarat Pusat.

Sementara itu, Eta Wiwid menyampaikan 2 materi penting yang berhubungan dengan GENERASI MUDA dan TENTANG BAHAYANYA PAHAM RADIKALISME YANG MELAHIRKAN TINDAKAN INTOLERAN dan SOLUSI untuk menanggulangi nya.

Diperlukan sinergi yang kuat antara Rakyat dan Pemerintah untuk bisa saling mendukung dalam hal ini.

"Memperbanyak forum seperti ini sampai ketingkat kelurahan disinyalir dapat mengurangi sekaligus menyumbat perkembanga paham tersebut," tukas Eta Wiwid.

Eta juga menyarankan, bila ada teman atau keluarga yang terpapar paham radikal dan intoleran jangan dijauhi atau diasingkan sebaliknya kita rangkul dan dekati secara perlahan lahan dengan memberikan pemahaman yang benar.

"Jika ada kerabat atau teman yang terpapar jangan dijauhi ataudiasingkan, sebaliknya kita rangkul dengan memberikan pemahan yang benar," tutupnya.*(SR)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama