SMP Islam Al Azhar 10 Kembangan Unjuk Gigi di Internasional Folklore Festival Lublin Polandia

SMP Islam Al Azhar 10 Kembangan Unjuk Gigi di Internasional Folklore Festival Lublin Polandia

JAKARTA - SMP Islam Al Azhar 10 Kembangan, Jakarta Barat melepas 27 orang siswanya yang akan mengikuti The Program Of XXXVII International Folklore Meetings Lublin pada tanggal 06-20 Juli 2023 di Polandia.

Adapun, grup seni siswa dan siswi bakal unjuk gigi menampilkan beberapa tarian tradisional dan musik kotemporer Indonesia. Kegiatan pelepasan tersebut digelar di Aula SMP Islam Al Azhar 10 Kembangan, Kelurahan Meruya, Jakarta Barat, Senin (03/07/2023).

Kemudian Pelepasan Duta Budaya turut dihadiri Indra Patrianto Sekretaris Kota (Sekko) Administrasi Jakarta Barat, Firmanudin (Asisten Pemerintahan), Junaedi (Kasudis Pendidikan), Wawu (Kasi Dikdas dan Diksusyansus), Rahmat Setiawan, Mpd (Kepala Sekolah SMP Islam Al Azhar 10 Kembangan) berserta jajarannya, dan para wali murid peserta kontingen maupun tamu undangan lainnya.

"Ini mengatasnamakan bukan Al Azhar lagi tapi Al Azhar Indonesia. Mereka menyematkan merah putih di dada, adik-adik harus bangga karena tidak semua orang maupun murid bisa demikian. Sebanyak apapun uang tidak bisa mewadahi itu tidak akan bisa berangkat mewakili Indonesia," ujar Indra Patrianto, Sekretaris Kota Administrasi Jakarta Barat dalam sambutannya di Jakarta, Senin.

Jadi, Sekko berharap agar kita harus bangga sebagai bangsa Indonesia, adik-adik (siswa dan siswi) mewakili Al Azhar Indonesia harus menampilkan yang terbaik, dan bisa sukses disana di International Folklore Festival.

"Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, saya mohon maaf hanya menghantarkan doa kepada adik-adik semua untuk berangkat ke Polandia, sukses disana hingga kita kembali dengan sehat, dan gembira sebagai bangsa Indonesia," imbuhnya.

Kendati demikian, Rahmat Setiawan, Mpd selaku Kepala Sekolah SMP Islam Al Azhar 10 Kembangan mengatakan bahwa untuk kegiatan ini sifatnya memang kita lakukan penawaran ke murid maupun orangtua murid, kemudian pembiayaan dan pendanaan pun semuanya dari sekolah (memback up) juga serta orangtua murid.

"Program Internasional ini rutin diselenggarakan. Sudah mulai dari 2010, dan ini yang kita infokan, jadi tahun ini sudah ke yang 9 kali nya kita berangkatkan," ucap Rahmat Setiawan, Mpd.

Ditanya wartawan soal fasilitas para siswa disana, lanjut Rahmat, fasilitas yang di dapatkan ialah di dormitory (asrama). 

Untuk tarian yang dibawakan itu ada 3 jenis salah satunya tadi yang sudah dibawakan saat pelepasan dan mayoritasnya tarian Betawi serta perfom alat musik, maupun lagu-lagu adat nasional hingga daerah.

"Yang kita buat hanya kelas 1 dan 2, karena mereka latihan dari bulan Februari sampai bulan ini dan berangkatnya bulan Juli," tuturnya.

Rahmat pun berharap, mudah-mudahan tahun depan pihaknya insyaallah jika allah mengizinkan akan membuka program berikutnya mungkin dengan tujuan yang sama ataupun berbeda. 

"Mudah-mudahan kegiatan ini terus berkesinambungan berlanjut," tukasnya.

Pantauan wartawan dilokasi, Pelepasan Duta Budaya berlangsung lancar dengan ditandai pemukulan gendang yang menandakan bahwa telah resmi dilepas.

Tak hanya meriah karena dihadiri para pemerintahan administrasi Jakarta Barat, bahkan pelepasan juga dimeriahkan dengan penampilan seni tari Yakop, tarian adat Betawi dan musik kotemporer dari Kontingen XXXVII International Folklore Lublin Polandia hingga  kostum menambah keunikan dan kemeriahan acara tersebut.*(Za)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama