Klaten, (28/8) - Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Paiman Raharjo menggelar wayang kulit dengan dalang Ki Tantut Sutanto pada Minggu (27/8) malam di rumah Kalimasadha Nusantara, Desa Gemblegan, Klaten, Jawa Tengah.
Pagelaran wayang kulit yang disaksikan seluruh warga Desa Gemblegan dan sekitarnya di kampung halamannya ini dalam rangka memperingati HUT RI ke 78 sekaligus syukuran karena dirinya dilantik menjadi Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
"Wujud syukur karena indonesia sudah mencapai usia 78 tahun, tentunya harapan kita semua semoga bangsa indonesia ini semakin maju dan masyarakatnya semakin sejahtera serta terhindar dari berbagai cobaan. Dan harapan kita semua juga dengan adanya hiburan ini masyarakat bisa terhibur dan memaknai lakon cerita wayang ini," katanya
Cerita wayang ini, kata Paiman adalah lakon cerita Wahyu Kamulyan yang harapannya adalah masyarakat bisa selalu bersyukur dan selalu optimis.
Menurutnya, kesuksesan itu bukannya hanya milik orang kaya saja, bukan miliknya orang yang punya modal dan bukannya orang yang punya bakat saja. Tetapi, kesuksesan itu bisa dimiliki oleh siapa saja yang mau bekerja kerja keras, pantang menyerah, rajin berdoa dan rajin bersedekah.
"Jadi semua orang bisa memperoleh Kamulyan. Kamulyan itu keanugrahan. Semua orang bisa mencapainya dengan berusaha, beriktiar dan berdoa serta dilandasi dengan bersedekah," katanya.
Lebih lanjut, Paiman menyampaikan bahwa dirinya sendiri telah mengalami perjuangan dari nol besar. Pasalnya, dirinya hanya lulusan SMP dan sempat putus sekolah. Namun, dirinya optimis sehingga bisa melanjutkan ke STM.
"Dua tahun baru bisa melanjutkan, itupun harus dilalui dengan menjadi tukang sapu terlebih dahulu. Setelah jadi tukang sapu itulah, akhirnya saya bisa melanjutkan ke STM. Dengan adanya ketekunan, kegigihan itu bisa merubah segalanya," katanya.
Paiman mengapresiasi pada Presiden Jokowi yang telah merubah paradigma bahwa Kasta Sudra atau orang biasa bisa menjadi Presiden, Menteri, Wakil Menteri, Pejabat dan lainnya yang biasanya ditempati oleh orang beken atau orang hebat, orang berpolitik, keturunan pejabat dan orang yang punya modal.
"Biasanya kalau menjadi pejabat itu adalah keturunan pejabat atau orang hebat. Namun, kepemimpinan Jokowi ternyata kan tidak. Sehingga ini memberikan motivasi bagi masyarakat. Bahwa, orang biasa bisa menjadi pejabat, bisa menjadi orang sukses. Disinilah kita memaknai bahwa dengan kepemimpinan jokowi inilah kita harus meneladani kalau kita harus hidup optimis atau dari yang tidak mungkin menjadi mungkin," katanya.
Dalam Pagelaran Wayang ini, turut disaksikan oleh Wakil Bupati Klaten Yoga Hadarya.
Posting Komentar