Jakarta,(29/8) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Baparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno berupaya meningkatkan aksesibilitas terutama layanan transportasi guna menggaet wisatawan nusantara (wisnus) dan wisatawan mancanegara (wisman).
Menparekraf Sandiaga dalam The Weekly Brief with Sandi Uno" yang berlangsung secara hybrid, di Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat, Senin (28/8/2023), menyampaikan ia terus berkoordinasi dan menjalin kerja sama dengan Kementerian Perhubungan untuk menambah kuota penerbangan ke destinasi wisata dalam negeri sehingga bisa menekan harga penerbangan ke angka yang lebih terjangkau.
“Kami terus bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan untuk terus menambah jumlah penerbangan dan tingkat ketersediaan kursi,” kata Menparekraf Sandiaga.
Selain itu, ia juga terus berkoordinasi dengan Kementerian PUPR dalam mendukung pembangunan infrastruktur pendukung destinasi pariwisata, yang mencakup aksesibilitas dan konektivitas, sumber daya air, permukiman dan perumahan dalam 97 paket kegiatan infrastruktur.
“Dengan PUPR juga kami bekerja keras, karena aksesibilitas dengan membangun jalan menuju destinasi wisata. Alhamdulillah anggaran Rp2,34 triliun ini telah terselesaikan untuk membangun infrastruktur di destinasi pariwisata,” kata Menparekraf Sandiaga.
Kemenparekraf pun mendukung pembangunan infrastruktur di daerah melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Bidang Pariwisata, berupa amenitas dan aksesibilitas dalam kawasan pariwisata, yang bisa dimanfaatkan oleh pemerintah daerah.
“Ini kita tawarkan kepada seluruh pemerintah daerah untuk melakukan kajian agar terjadi percepatan pembangunan dana alokasi khusus bidang pariwisata. Jadi kita bisa membangun mulai dari _creative hub_ sampai juga beberapa fasilitas pariwisata yang lain, dan pendukung ekonomi kreatif,” kata Menparekraf.
Oleh karena itu, ia mengimbau kepala dinas pariwisata dan pelaku usaha industri pariwisata untuk memastikan dalam meningkatkan akses jalan dan sarana transportasi.
Lebih lanjut, Menparekraf mengecam praktik percaloan terkait aksesibilitas, seperti yang terjadi di Pelabuhan Jepara di Karimunjawa karena sangat merugikan wisatawan dan menciptakan citra buruk bagi destinasi wisata.
“Untuk para calo di Karimunjawa kemarin sudah ditindak tegas juga diberikan peringatan keras dan ini tidak bisa kita tolerir, tentunya kita lihat kalau pelanggarannya ini masih bisa dianggap pelanggaran ringan bisa diberikan pembinaan, tapi kalau pelanggarannya sangat berat dan menyangkut reputasi Indonesia yang sekarang di level dunia, harus betul-betul diberikan sanksi tegas,” katanya.
Oleh karena itu, Menparekraf mengimbau penyelenggara biro perjalanan untuk dapat beralih pada digitalisasi, sehingga terhindar dari praktek pencaloan.
“Kami juga mengimbau semua _agent tour_, penyelenggara biro perjalanan untuk menggunakan digitalisasi sehingga praktik-praktik percaloan ini bisa kita kikis dan kita eliminasi,” kata Menparekraf Sandiaga.
Turut hadir dalam WBSU, para pejabat eselon I dan II di lingkungan Kemenparekraf/Baparekraf.
Posting Komentar