Jakarta, (3/9) - Pemerintah melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mendorong para perusahaan pelat merah untuk mewujudkan sinergitas dengan negara-negara di ASEAN dan Indo-Pacific yang dapat memperkuat infrastruktur hijau dan mendukung ketahanan rantai pasok di Indonesia.
Hal ini sejalan dengan tema ASEAN-Indo Pacific Forum (AIPF): Implementation of the ASEAN Outlook on the Indo-Pacific sebagai flagship event KTT ke-43 ASEAN yang akan berlangsung di Jakarta pada tanggal 5-6 September 2023.
Infrastruktur hijau merupakan isu penting yang tengah menjadi perbincangan dunia di tengah meningkatnya emisi global.
Sebagai jalur transisi energi global guna mencapai Net Zero Emission pada tahun 2060, PLN melalui anak perusahaannya PLN Nusantara Renewables berkolaborasi dengan Masdar untuk membangun pembangkit listrik tenaga surya terapung (FPV) di Cirata. FPV ini merupakan Pembangkit Listrik Tenaga Air terbesar di Asia Tenggara yang mampu
menghasilkan 145 MWac atau setara dengan 192 MWp dan mampu mereduksi emisi CO2 sebanyak 214.000 ton per tahun.
MIND ID sebagai Holding BUMN Industri Pertambangan juga terlibat dalam penguatan infrastruktur hijau.
MIND ID menjalin kerjasama pengembangan ekosistem EV Battery terintegrasi dari hulu sampai hilir dengan perusahaan China bernama Mitra CBL dan perusahaan Korea bernama LG Chem di daerah Halmahera Timur, Provinsi Maluku Utara.
Pengembangan dari EV Battery ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan EV di Indonesia, Asia Tenggara, dan Pasifik.
“Dalam merealisasikan ekosistem EV terintegrasi, kami memiliki sejumlah kerjasama yang terdapat pada
rangkaian-rangkaian supply chain yang dimana keseluruhan inisiatif tersebut akan dikoordinasikan oleh Indonesia Battery Corporation (IBC) demi terjaminnya integrasi dan hilirisasi
dalam ekosistem EV battery” ujar Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo yang akrab disapa Wamen Kartika di Jakarta (30/8).
Untuk mendukung ketahanan rantai pasok khususnya di bidang energi, Indonesia melalui Pertamina telah mengakuisisi beberapa sumur minyak yang berlokasi di Afrika dan Timur Tengah dengan nilai akuisisi lebih dari USD5 Miliar.
Tujuannya untuk memenuhi kebutuhan minyak dalam negeri dan kebutuhan regional, serta meningkatkan cadangan minyak negara-negara.
Selain itu, Pertamina melalui anak usahanya Pertamina Geothermal Energy juga telah melakukan IPO pada bulan
Februari 2023 guna mendukung kebutuhan perusahaan dalam mengembangkan kapasitas produksi geothermal dalam negeri.
IPO ini didukung oleh strategic investor yakni Masdar, sebuah perusahaan minyak timur tengah dengan persentase investasi sebesar 15%.
Dari sisi distribusi, Indonesia menjalin kerjasama dengan Jepang dalam pengembangan bisnis Pertamina International Shipping (PIS) yang semula hanya berfungsi untuk pengangkutan minyak dalam negeri menjadi pengangkutan minyak, LNG, dan logistik lain ke level internasional.
Di sektor pertambangan, grup MIND ID selaku leader dari Holding Pertambangan membantu memperkuat hubungan investasi Indonesia dengan Australia. Upaya tersebut diwujudkan dalam bentuk akuisisi tambang garam yang berlokasi di Australia.
Tujuannya adalah untuk memenuhi komponen di rantai nilai aluminum khususnya untuk memproduksi caustic soda yang digunakan untuk proses smelting dan refining mineral.
Rantai pasok di bidang logistik juga diperkuat dengan pembangunan jalan tol Trans Jawa yang memudahkan pergerakan orang dan barang dengan efisiensi waktu dan biaya.
Dengan terhubungnya sisi barat dan timur Pulau Jawa, diharapkan Indonesia mampu menarik investasi luar
negeri di berbagai sektor, termasuk diantaranya pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Batang, Jawa Tengah.
Sedangkan pembangunan kereta cepat rute Jakarta-Bandung juga diharapkan dapat menumbuhkan pembangunan kawasan dan sentra-sentra ekonomi baru di sekitar jalur yang dilaluinya.
Ketahanan rantai pasok di industri pangan dan kesehatan juga menjadi perhatian bagi Pemerintah Indonesia.
Melalui PTPN Group, Kementerian BUMN mendorong transformasi industri perkebunan dari 13 perusahaan dibawah Holding Perkebunan Nusantara menjadi tiga Sub Holding, yaitu SugarCo, PalmCo dan SupportingCo untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas produksi perkebunan dalam rangka mendukung ketahanan pangan dalam negeri.
SugarCo yang berperan dalam revitalisasi industri gula nasional kini tengah menjajaki kerjasama operasi komoditas
gula/tebu dengan mitra afiliasi luar negeri untuk memperbaiki kinerja produksi gula agar dapat bersaing di pasar global.
Sedangkan untuk mendukung ketahanan rantai pasok kesehatan,
Kementerian BUMN melalui Bio Farma selaku Holding BUMN Industri Farmasi memperkuat distribusi produk kesehatan melalui pengembangan jaringan Kimia Farma Apotek yang turut menggandeng strategic investor untuk
penguatan modal kerja serta menjalin kerja sama dengan Sinopharm dalam pengembangan pengobatan TBC dengan efek samping yang lebih rendah dan efikasi yang telah dibuktikan dengan uji klinik di beberapa negara.
Selanjutnya, kerjasama Bio Farma dan Sinopharm ini akan diarahkan pada global suplai.
Sementara untuk pengembangan bisnis Pertamina Bina Medika IHC yang merupakan pengelola Rumah Sakit milik BUMN, Indonesia akan menggaet strategic investor dalam dan luar negeri sesuai expertise yang dimiliki, terutama untuk pengembangan Bali International Hospital di KEK Sanur.
Dengan pengembangan ini, diharapkan kualitas pelayanan Rumah Sakit di Indonesia semakin meningkat dan mampu menarik minat pasien untuk berobat di Indonesia, baik yang berasal dari dalam negeri, negara-negara Asia Tenggara maupun Indo-Pacific.
Wamen Kartika menambahkan “Dengan masuknya strategic investor, PBM IHC diharapkan dapat meningkatkan performa rumah sakit yang berada dalam kelolaannya serta dapat menciptakan standarisasi yang baik dalam memberikan layanan jasa medis.
Hal ini juga diharapkan dapat mendukung salah satu program utama PBM IHC yaitu pengembangan Bali International Hospital di KEK sanur, dimana strategic investor diharapkan dapat memberikan knowledge dan expertise yang sesuai dengan standar rumah sakit internasional”
Dalam rangka meningkatkan dialog dan kerja sama antar negara-negara ASEAN dan Indo-Pacific yang berkontribusi pada 65% pertumbuhan ekonomi dunia, ASEAN dibawah Keketuaan Indonesia untuk pertama kalinya akan menyelenggarakan ASEAN-Indo Pacific Forum (AIPF): Implementation of the ASEAN Outlook on the Indo-Pacific sebagai flagship event KTT ke-43 ASEAN.
Digelar bersamaan dengan KTT ke-43 ASEAN dan KTT Asia Timur, AIPF akan berlangsung selama 2 hari, pada 5-6 September 2023 di Jakarta.
Dalam penyelenggaraannya, AIPF diharapkan dapat menjadi platform inklusif bagi sektor publik, BUMN, dan swasta dari negara anggota ASEAN dan mitra untuk terlibat dalam diskusi yang konstruktif,mengidentifikasi potensi proyek yang nyata, dan menghasilkan kerja sama yang konkret
dalam mempromosikan kolaborasi di Indo-Pasifik.
AIPF mengusung tiga agenda prioritas dalam kerangka kerja sama ASEAN dan Indo-Pasifik, yaitu infrastruktur hijau dan rantai pasok yang tangguh, transformasi digital dan ekonomi kreatif, serta pembiayaan yang berkelanjutan dan inovatif.
Sejumlah pemimpin negara, pimpinan organisasi dan
perusahaan akan menjadi pembicara kunci di acara ini yang turut menghadirkan para investor dan pelaku industri di kawasan ASEAN dan Indo-Pasifik.
AIPF dapat disaksikan secara live di akun YouTube Kementerian BUMN pada tanggal 5-6 September 2023 mendatang.
Posting Komentar