Jakarta, (25/9) - Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) akan menggelar acara Indonesia International Book Fair (IIBF) ke-43 kalinya tahun ini. Acara ini akan diselenggarakan pada Rabu hingga Minggu tanggal 27 September-1 Oktober 2023 di Hall 1 Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Kabupaten Tangerang.
Penyelenggaraan IIBF 2023 kali ini mengusung tagline It's time to read! Inilah untuk kali pertama, Indonesia International Book Fair (IIBF) kembali menemui penggemar buku tanpa bekapan Covid-19. Para penerbit buku berhimpun bersama pelaku perbukuan lainnya, menyapa masyarakat pencinta pengetahuan lewat karya kreatif mereka. Wajarlah, kendati buku tak pernah benar-benar jauh dari kita, pameran ini kemudian mengingatkan: Inilah waktunya membaca.
Pameran buku merupakan salah satu ikhtiar untuk membuka lebar-lebar akses terhadap bahan bacaan. Sebagaimana halnya toko buku dan perpustakaan, pameran buku mendekatkan masyarakat kepada buku, dan lebih jauh mengembangkan atmosfer cinta buku dan kebiasaan membaca. Dengan dasar itu, kehadiran Indonesia International Book Fair (IIBF) menjadi relevan dengan upaya bangsa untuk meningkatkan indeks literasi. Hanya dengan indeks literasi yang tinggi, sebuah kelompok masyarakat dapat mencerna informasi demi peningkatan kualitas hidupnya.
Kita berbesar hati benar, masa tiga tahun terakhir bersama wabah memperlihatkan resiliensi para penerbit. Mereka menunjukkan kekeraskepalaan untuk bersikap bahwa buku terlalu penting untuk diabaikan. Pandemi jelas menampar keras industri perbukuan, namun para penerbit tetap teguh berkarya. Ibarat lilin yang membakar diri, mereka terus menerangi bangsa kendati kondisi mereka tidak lebih baik.
Demikian halnya dengan penyelenggaraan IIBF. Tak ada kata jeda walau ancaman virus korona menyergap-hingga kita sampai pada penyelenggaraan ke-43 tahun ini, sejak pameran perdana pada 1980. Pameran buku adalah ikhtiar besar untuk membuat bangsa ini tetap membaca, menjaga kewarasan dalam terpaan wahana digital berupa tontonan dan hiburan lainnya.
Sebagaimana tersurat dalam UU No. 3 Tahun 2017 tentang Sistem Perbukuan, penerbit bertanggung jawab untuk melahirkan karya berupa buku-buku yang bermutu. Pemerintah mendukung upaya ke arah itu dengan memberikan pembinaan profesi maupun manajemen organisasi. Namun, buku yang bermutu akan sia-sia belaka jika tak sampai ke tangan pembaca. Minat baca pun takkan terbangun tanpa ketersediaan akses terhadap bahan bacaan. Upaya pengembangan sektor hulu literasi dengan penyediaan bahan bacaan bermutu harus diimbangi dengan kemudahan bagi masyarakat untuk membacanya. Tak mengherankan, akses bahan bacaan merupakan salah satu indikator penting dalam indeks literasi."
IIBF 2023 diharapkan semakin mendekatkan masyarakat kepada buku, dan lebih jauh memupuk kebiasaan membaca serta menanamkan kecintaan terhadap pengetahuan.
Arys Hilman Nugraha, Ketua Umum Ikapi, turut menambahkan, "Buku, akses kepada buku, dan pembudayaan kebiasaan membaca adalah kunci bagi kapasitas literasi. Tak ada bangsa yang bergerak maju tanpa dibarengi dengan kenaikan indeks literasi. Keduanya berjalin berkelindan. karena literasi pada dasarnya merupakan kemampuan manusia untuk menyerap informasi derni peningkatan kualitas diri. Semakin literat sebuah bangsa, semakin laju la dalam kemajuan."
Selain harapan untuk semakin menumbuhkan kecintaan terhadap buku dan membaca, IIBF juga bertujuan menjadi tempat dan penghubung bagi semua penggerak ekosistem perbukuan, yaitu penerbit, pembaca, penulis, pemerintah, dan siapa saja yang ada dalam industri buku. Oleh karena itu, panitia turut menyiapkan acara-acara yang akan menyemarakkan IIBF untuk para peserta pameran dan pengunjung. Beragam acara akan diadakan untuk memeriahkan IBF, mulai dari diskusi dan peluncuran buku, jumpa penulis, serta seminar/workshop untuk insan perbukuan dan penerbitan yang akan menghadirkan lebih dari 100 narasumber.
Selain itu akan diselenggarakan Anugerah Ikapi (Ikapi Awards), business matchmaking, dan Indonesia Rights Fair (IRF) yang merupakan wadah transaksi hak cipta yang menghadirkan lebih dari 50 peserta baik dari dalam dan luar negeri. Pentas-pentas kreatif dan kesenian juga akan mendapatkan tempat, sebagaimana halnya produk-produk turunan terkait hak cipta buku. Pada akhir pekan IIBF juga akan ada Cosplay Carnival (Cosplay Competition dan Coswalk Contest) yang bisa diikuti oleh semua pengunjung IIBF.
IIBF 2023 juga akan semakin semarak dengan Korea sebagai Guest of Honour (Tamu Kehormatan).
Tentu kita telah mengenal Korea sebagai negara yang maju. Melalui IIBF 2023 Korea juga ingin menunjukkan bahwa negaranya juga memiliki budaya baca dan industri penerbitan yang kuat. Pada tahun ini juga bertepatan dengan peringatan 50 tahun hubungan persahabatan Indonesia-Korea. Diharapkan dengan menjadi tamu kehormatan di IIBF 2023 ini semakin banyak buku-buku dan kebudayaan Korea yang dikenal oleh masyarakat Indonesia dan dunia.
Pada bulan-bulan Juli, Agustus, dan September menuju gelaran IIBF 2023, berbagai acara yang berkaitan dengan buku juga telah diadakan di sekolah-sekolah, kampus, dan tempat-tempat lainnya, termasuk pesantren-pesantren. Acara-acara Road to IIBF ini berupa workshop penulisan, jumpa penulis, talkshow dengan penerbit dan penulis, dan masih banyak lagi.
Penyelenggaraan IIBF 2023 diharapkan berlangsung dalam atmosfer penuh optimisme dan mengisyaratkan kebangkitan dunia perbukuan. Jumlah peserta yang diharapkan hadir sebanyak 150 penerbit/perusahaan/lembaga. Selain itu, 20 negara akan hadir untuk berpartisipasi. Setiap harinya IIBF 2023 juga akan diramaikan dengan berbagai acara yang melibatkan tokoh perbukuan, penulis, pegiat literasi, taman bacaan, dan berbagai komunitas.
IIBF adalah bagian yang terpisahkan dari dunia perbukuan di Indonesia dan kemajuan literasi Indonesia. Mappa Tutu, Ketua Pelaksana IIBF 2023 mengatakan, "Peradaban tidak akan maju dan berkembang tanpa melalui literasi yang baik. IIBF 2023 diharapkan menjadi sebuah jembatan peradaban."
Posting Komentar