 |
| Loket Terminal bus AKAP Kalideres, Jakarta Barat kini telah resmi dan kembali dioperasikan. (Foto: Suara Realitas/Canva) |
JAKARTA - Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) DKI Jakarta, Syafrin Liputo meresmikan gedung loket Terminal bus AKAP Kalideres, Jakarta Barat, pada Jumat (08/12) pagi.
Terminal ini merupakan terminal tipe A yang tampil dengan konsep modern usai proses revitalisasi sejak Agustus 2023 lalu.
Sarana publik ini yang belum pernah diremajakan selama 38 tahun itu, terdiri dari 52 loket dibangun dengan luas ukuran 150 meter × 8 meter persegi dimana memakan waktu 3 bulan, menelan anggaran Rp 1,6 miliar.
Dalam peresmian tersebut, Kadishub DKI Jakarta, Syafrin Liputo mengatakan, dibangunnya loket pembelian tiket yang baru ini bisa memberikan pelayanan kepada penumpang bus antar kota antar provinsi yang lebih baik.
"Direvitalisasi loket tiket ini, kami harapkan pelayanan kepada masyarakat pengguna jasa antar kota antar provinsi (AKAP) akan lebih baik lagi sebelumnya," kata Syafrin.
Lanjut Syafrin menjelaskan bahwa revitalisasi tersebut juga untuk persiapan pelayanan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023 – 2024 kepada masyarakat yang akan menggunakan bus melalui Terminal Kalideres yang menjadi agenda tahunan.
Disisi lain, Walikota Administrasi Jakarta Barat, Uus Kuswanto memberikan apresiasi atas kinerja pengelolaan Terminal bus AKAP Kalideres, yang dikepalai Revi Zulkarnaen dalam melakukan penataan kawasan di area tersebut.
"Saya melihat saat peninjauan penataan kawasan di terminal ini luar biasa, terutama koordinasinya antar instansi yang begitu cepat. Tentunya ini wujud kolaborasi dan kerjasama yang luar biasa dalam menata kawasan," kata Uus Kuswanto.
Berdasarkan pantauan Suara Realitas, pada peresmian itu juga dilakukan penanaman pohon dalam rangka perbaikan kualitas lingkungan dan udara di Jakarta melalui penambahan ruang terbuka hijau.
Selain itu, Terminal Kalideres memiliki perubahan signifikan dari tampilan depannya. Di mana kini, gerbang pintu masuk sudah memiliki gerbang selamat datang berwarna merah terang dengan landmark ondel-ondel Jakarta di atasnya.
Sementara di bagian bawahnya, dibiarkan bolong sebagai ruang untuk transaksi antara penyedia jasa dan penumpang.
Adapun kios para pedagang, diperkenankan beroperasi sepenuhnya di sisi kanan loket tersebut. Sehingga tidak lagi tercampur.
Bahkan tampilan modern itu seakan menyegarkan mata dan menghempas stigma bahwasannya terminal adalah tempat yang kumuh.
Penulis: Za
Posting Komentar