Kuartal I 2024, Citatah Catat Penjualan Rp37 Miliar


Jakarta- PT Citatah Tbk, sebagai perusahaan marmer tertua dan terbesar di Indonesia serta menjadi agen tunggal produk-produk pelapis permukaan internasional ternama, berupaya untuk terus bertahan menghadapi peristiwa yang mempengaruhi kinerja Perseroan sepanjang tahun 2024, yaitu tekanan-tekanan atas ekonomi dan bisnis di Indonesia sebagai akibat dari kondisi ekonomi global serta tahun politik di Indonesia.

Tahun 2024 merupakan momentum untuk bangkit karena suksesnya tahun politik di Indonesia dan pasar properti di Indonesia mulai bangkit khususnya di Bali dan beberapa daerah lainnya di Indonesia.

Dalam Paparan nya Eddie menjelaskan “Kebangkitan pasar properti sangat mempengaruhi kinerja Perseroan selama kuartal pertama tahun 2024 dengan mencatat penjualan Rp 37 miliar atau naik lebih dari dua kali lipat dibandingkan dengan kuartal pertama tahun 2023 sebesar Rp 17 milyar, dengan melihat proyek yang berkontribusi di tahun 2024 Perseroan memproyeksikan penjualan sebesar Rp 132 milyar di tahun 2024 naik sebesar 32% dibanding tahun 2023 dan Perseroan optimis untuk mencapai target tersebut”, 

Perseroan telah melakukan langkah restrukturisasi atas utang-utang Bank dan Bank telah menyetujui untuk mengkonversi pinjaman menjadi pinjaman jangka panjang dan pemberian keringanan dengan bunga dan pembayaran pokok utang di tahun 2027.

Proyek yang berkontribusi dalam penjualan tahun 2024 meliputi Summarecon, Savyavasa, dan Bank Capital di Jakarta, Para Blue dan Para Development di Bali dan Podomoro City Deli di Medan serta proyek di luar negeri seperti Versailles Mansion dan Avalon Residence di Amerika Serikat, Chairman Villa dan Hotel Fairmont di Vietnam dan Penjualan Slab & Tiles di Malaysia dan Korea Selatan.

Perseroan senantiasa mencari celah-celah bisnis yang memungkinkan dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia dengan menyasar segmen grosir, retail, residential dan Segmen Kitchen and Furniture. Sebagai bagian dari perancangan strategis Perseroan secara aktif mengurangi ketergantungan pada Segmen Proyek dan mulai membuahkan hasil positif.

“Perseroan juga berharap bahwa marmer yang dihasilkan bumi Indonesia, diproses di Indonesia oleh tenaga kerja Indonesia akan mendapat tempat di dalam pembangunan Ibu Kota negara yang baru, karena ini akan menjadi kebangaan bangsa dan negara dan Perseroan mendapat kepercayaan untuk ikut berkontribusi dalam beberapa proyek Pembangunan di IKN”, pungkas Eddie 

Perseroan tetap menerapkan prinsip hati-hati dalam menjalankan operasional Perseroan karena menyadari potensi dampak iklim politik dan ekonomi global dan tetap menjadi tantangan dan kesempatan yang sangat besar bagi Perseroan.

Lebih lanjut , Perseroan memasuki tahun 2023 dengan awal yang lambat. Pasar yang sangat sepi, ditambah dengan perayaan Idul Fitri 1445 H pada bulan April di mana bisnis terhenti sementara. Produksi di tambang menurun karena berkurangnya permintaan pasar dan pekerjaan perbaikan jalan oleh Pemerintah Daerah yang menghambat pengangkutan blok ke pabrik. Bisnis mulai meningkat pada semester kedua, dengan sektor ekspor, grosir, dan ritel sebagai kontributor utama. Perseroan menutup tahun 2023 dengan total pendapatan sebesar Rp 99,2 miliar.

Dengan tetap mempertahankan prinsip berhati-hati, Manajemen Perseroan memproyeksikan kenaikan pendapatan Perseroan sebesar 33% (tiga puluh tiga persen) untuk tahun 2024. Proyeksi ini dialokasikan secara berhati-hati dengan mempertimbangkan pesanan yang sudah ada dan siap dikirimkan pada tahun 2024, sikap "wait and see" dari para pelaku industri konstruksi dan properti dalam menghadapi Pemilihan Umum, serta potensi pesanan yang akan datang. Manajemen Perseroan memperkirakan pendapatan pada tahun 2024 akan mencapai Rp 132 miliar.


Persetujuan Pemegang Saham atas Mata Acara Rapat

Seluruh agenda yang diusulkan telah dibahas dan disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan. Hal-hal penting dalam agenda tersebut termasuk persetujuan atas hal-hal berikut:

1. Menyetujui dan mengesahkan Laporan Tahunan Perseroan Tahun Buku 2023 termasuk di dalamnya Laporan Kegiatan Perseroan, Laporan Pengawasan Dewan Komisaris, Laporan Keuangan Tahun Buku 2023, dan Laporan Keberlanjutan Tahun Buku 2023, serta pemberian pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et decharge) kepada Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan;

2. Menyetujui dan memberikan wewenang kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menunjuk Akuntan Publik yang akan mengaudit Laporan Keuangan Perseoran untuk Tahun Buku 2024 serta pemberian wewenang kepada Direksi Perseroan untuk menetapkan jumlah honorarium Akuntan Publik tersebut, serta persyaratan lainnya; dan

3. Menetapkan gaji dan tunjangan lainnya dari para Anggota Dewan Komisaris Perseroan serta pemberian wewenang kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menentukan gaji dan tunjangan lainnya dari para Anggota Direksi Perseroan.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama