Batu - Pada tahun 2023 Kemendes PDTT menginisiasi ASEAN Villages Network (AVN) dan telah diadopsi oleh para pemimpin negara anggota ASEAN melalui KTT ke-42 di Labuan Bajo.
Setelah pertemuan KTT ke-42 ASEAN tersebut, tahun ini Kemendes PDTT menggelar Pertemuan Tahunan AVN Kedua di Kota Batu dan Kabupaten Malang Provinsi Jawa Timur yang dihadiri para pejabat Senior Officials Meeting on Rural Development & Poverty Eradication (SOMRDPE) ASEAN untuk membahas keberlanjutan dari AVN.
Senior Officials Meeting on Rural Development & Poverty Eradication (SOMRDPE) ASEAN adalah salah satu Badan Sektoral ASEAN yang terdiri dari para pejabat senior negara anggota ASEAN yang membidangi Pembangunan Perdesaan dan Pengentasan Kemiskinan.
Acara tersebut dihadiri oleh pejabat SOMRDPE, serta para delegasi desa di negara ASEAN yang termasuk dalam anggota AVN.
Selain melakukan pertemuan tahunan AVN, Kemendesa PDTT juga melaksanakan 2 (dua) agenda lainnya secara back-to-back, yaitu ASEAN Knowlegde Sharing on Village Tourism Development dan Workshop on Optimizing Digital/ Smart Village in Revitalizing Village Economy yang merupakan bagian dari ASEAN Framework Action Plan on Rural Development and Poverty Eradication.
Acara yang berlangsung pada hari Kamis (29/08/2024) Di Singhasari Resort And Convention center Kota Batu Jawa Timur tersebut dibuka oleh menteri desa dan daerah tertinggal Prof. Dr. Drs. H. Abdul Halim Iskandar, M.Pd dalam sambutannya Gus Halim menyampaikan rasa terimakasihnya pada tamu yang hadir dalam acara ini.
"Mudah-mudahan dengan acara ini kita bisa membangun jejaring ASEAN". Hal ini menurutnya merupakan upaya dalam menerobos batas antar desa, dimana selama ini kita selalu bicara kerja sama antar desa di Indonesia. Jadi diharapkan tidak ada pembatasan yang sifatnya geografis antar desa, ujarnya.
Dalam acara tersebut Gus Halim juga memberikan apresiasi penghargaan kepada beberapa desa yang terpilih dan berprestasi dalam membangun desa.
Salah satu peraih penghargaan tersebut adalah H. M. Zaiwan, S.A.P.. NL.P. selaku Kepala Desa Namang.
Dalam wawancara singkat dengan awak media Zaiwan menjelaskan bahwa ia disini berhasil meraih penghargaan desa AVN tingkat nasional dan Zaiwan menjadi salah satu wakil dari Indonesia di negara-negara ASEAN.
Ia menjelaskan bahwa didaerahnya banyak sekali tambang Timah selain itu di daerah kami ada juga sumber daya alam lain berupa kayu pelawan yang dimana kayu Pelawan tersebut bisa menghasilkan madu pahit atau madu hitam dari hutan liar.
Zaiwan mengaku sejak dirinya menjadi kepala desa sejak tahun 2008 ia terus melindungi hutan tersebut. Bahkan Hutan tersebut terus ia lestarikan sehingga bisa terus menghasilkan madu hutan liar.
Selain madu di hutan tersebut juga ada jamur pelawan yang saat ini dapat dikatakan sebagai jamur termahal di Indonesia.Jamur pelawan sendiri sudah diteliti oleh kementerian lingkungan hidup dan mahasiswa IPB Bogor.
Di daerah kami ada yang namanya program Kategori one village one produk. Selain madu Pelawan dan Timah ada beberapa produk unggulan lain di daerah kami yakni Lada putih dimana Lada tersebut menjadi salah satu lada terbaik di dunia sejak zaman dulu dengan kadar kepedasan 7,7.
Dengan desa yang memiliki banyak keunikan tersebut desa Nampang yang dipimpinnya sudah didatangi turis dari 81 negara di dunia mereka datang untuk mempelajari sarang madu Pelawan, mempelajari bekas penambangan timah dan mempelajari flora dan fauna yang ada di desa Nampang provinsi Bangka Belitung.
Pada kesempatan yang sama Zaiwan juga menjelaskan bahwa Provinsi Bangka Belitung layak disebut sebagai Bali ke-3 di daerah barat karena pantai-pantai di provinsi Bangka Belitung tidak kalah dengan pantai di provinsi Bali, ungkapnya.
Kedepan Zaiwan berharap hubungan antara desa dengan kementerian dan juga dengan negara Asean bisa saling berkolaborasi satu sama lain.
Ia juga berharap kedepannya banyak lahir desa proklim di Indonesia agar desa tanggap bencana di Indonesia semakin banyak. Karena desa Proklim biasanya tangguh dalam bidang Pangan dan lingkungan.
Selain itu pemanfaatan kerjasama pengembangan sumber daya alam juga harus diiringi dengan kemajuan teknologi kedepan sehingga peluang yang ada bisa dimaksimalkan.
Terakhir Zaiwan mengucapkan terimakasih kepada KEMENDES PDTT yang telah menyelenggarakannya acara AVN seperti ini. Kemudian ia juga menyampaikan rasa terimakasihnya kepada kementerian BUMN khususnya seperti bank daerah bank dalam hal ini Bank SUMSEL BABEL yang telah mendukung pembangunan desa-desa yang ada di provinsi Bangka Belitung, tutupnya.
Posting Komentar