Jakarta, (14/8) – Indonesia merupakan ekonomi terbesar ke-16 di dunia dengan tingkat pertumbuhan ketiga tertinggi diantara negara-negara G20. Pada tahun 2030, Indonesia diramalkan menjadi top 10 ekonomi di dunia. Namun, kondisi sistem kesehatan Indonesia menimbulkan tantangan besar untuk mewujudkan potensi ini.
Sebagai contoh, biaya kesehatan di Indonesia meningkat sebesar 13,6% dari tahun ke tahun pada tahun 2023, melampaui kenaikan rata-rata 11,5% pada negara-negara Asia lainnya.
Akibatnya, terjadi lonjakan klaim asuransi kesehatan yang cukup signifikan, hingga 25% (year-on-year) menjadi Rp 20,83 triliun tahun lalu. Untuk mengatasi situasi ini, hampir semua perusahaan asuransi kesehatan terpaksa mengkaji ulang harga produk asuransi kesehatan mereka dan menaikkan harga premi secara signifikan, hingga ada yang bahkan meningkat dua digit persentase.
Kurangnya investasi pada sumber daya dan bervariasinya kualitas perawatan serta fasilitas medis antara satu kota dengan kota lainnya, bahkan antara satu rumah sakit dengan rumah sakit lainnya, menjadi masalah besar di Indonesia. Saat ini, tercatat Indonesia hanya memiliki 0,4 dokter per 1.000 orang dan 1,2 tempat tidur rumah sakit per 100.000 orang, yang tercatat menjadi salah satu rasio terendah di Asia Tenggara.
Dikarenakan tantangan besar terkait aksesibilitas, dan perangkat pendukung yang obyektif untuk menavigasi sistem yang kompleks ini, banyak konsumen kesehatan di Indonesia yang kurang percaya terhadap sistem layanan kesehatan lokal. Diperkirakan antara 600.000 hingga dua juta orang Indonesia mencari perawatan medis di luar negeri setiap tahun, dengan Singapura dan Malaysia menjadi destinasi paling populer. Tren ini secara signifikan meningkatkan klaim asuransi dan seringkali mengakibatkan perjalanan medis yang tidak perlu, karena perawatan berkualitas tinggi sebenarnya tersedia di Indonesia.
Salah satu solusinya adalah bagaimana memadukan sistem perawatan dan pengobatan yang berkualitas di dalam negeri dengan keahlian medis global. Hasilnya adalah kualitas layanan kesehatan yang meningkat drastis. Hal inilah yang dilakukan Medix Global.
Menurut Medix, meningkatkan kepercayaan dan mempertahankan pasien di dalam negeri sangat penting untuk meningkatkan ekosistem perawatan kesehatan dan memastikan keberlanjutan jangka panjangnya. Agar dana kesehatan Indonesia tidak mengalir keluar negeri.
Sigal Atzmon, Founder & CEO, Medix Global, “Perlu ditekankan bahwa kurangnya tenaga maupun fasilitas medis di Indonesia secara umum tidak berarti kualitas yang buruk, Indonesia memiliki banyak dokter, dokter spesialis dan rumah sakit yang berkualitas.”
Untuk mendukung ekosistem kesehatan yang berkelanjutan di Indonesia, sangat penting untuk berinvestasi pada protokol kesehatan yang tepat. Memadukan tools digital dengan sentuhan manusia dapat menberdayakan setiap individu agar dapat menjaga kesehatan jangka panjang mereka sendiri.
Sigal Atzmon menambahkan, “Kuncinya adalah meningkatkan fokus pada pencegahan dan mengadopsi pendekatan holistik untuk perawatan kesehatan. Menawarkan tools yang tepat dan rencana perawatan yang disesuaikan dengan kebutuhan personal dapat mengurangi risiko kesehatan dan beban penyakit secara jangka panjang. Sementara itu, perawatan yang efisien, multidisiplin, dan berkesinambungan termasuk konsultasi dari para spesialis terkemuka di dunia akan menghasilkan diagnosa yang lebih akurat dan rencana yang optimal dari semua sudut, menjadikan perawatan kesehatan berkualitas lebih mudah diakses, berkelanjutan, dan terjangkau.”
Dr. Mona Jamtani, Senior Medical Case Doctor Indonesia, Medix Asia, menyoroti pentingnya keberlanjutan dalam layanan kesehatan, menekankan pemantauan dan perhatian terus menerus terhadap perkembangan kesehatan medis pasien untuk membangun kepercayaan jangka panjang. "Ada dokter dan fasilitas medis yang sangat baik di Indonesia, jadi kita hanya perlu tahu ke mana harus menemukan mereka dan bagaimana menavigasinya. Kami telah bekerja keras selama beberapa tahun terakhir untuk mendapatkan kepercayaan konsumen kesehatan Indonesia dan mendukung mereka sepanjang perjalanan mereka. Saya sangat bangga atas kepercayaan yang mereka berikan kepada kami."
Medix adalah pelopor perusahaan manajemen medis yang berkomitmen untuk memanfaatkan ilmu pengetahuan canggih, keahlian, perawatan, dan teknologi untuk memenuhi kebutuhan kesehatan yang kritikal. Sejak tahun 2006, Medix telah mentransformasi makna layanan kesehatan bagi jutaan orang dengan menyediakan respons medis yang dipersonalisasi dan berbasis data tanpa batas.
Sejak beroperasi di Indonesia pada tahun 2019, namun sebenarnya telah membantu pelanggan di Indonesia selama lebih dari 12 tahun lewat kantor pusat, Medix telah secara signifikan mempengaruhi lanskap layanan kesehatan lokal. Perusahaan telah berhasil membantu 19,2% anggotanya terhindar dari biaya pengobatan dan perawatan yang tidak perlu, menyediakan rencana perawatan yang lebih akurat dan sesuai dengan kebutuhan masing-masing personal pasien kepada 49% pelanggan, dan mempertajam 21,2% diagnosa medis. Pada kategori perawatan preventif, Medix telah menghindari atau mengurangi screening kesehatan yang tidak perlu untuk 53% kasus, dimana 28% dari kasus-kasus yang benar-benar dikaji teridentifikasi sebagai pasien dengan kadar risiko sedang hingga tinggi untuk kondisi sindrom metabolik.
Indonesia tetap menjadi salah satu pasar utama Medix di Asia Tenggara, dan Medix berkomitmen untuk memastikan bahwa kualitas perawatan kesehatan di Indonesia akan terus meningkat, tetap dapat terus diakses, dan menjadi semakin berkelanjutan dengan berbagai layanan terbaik dan terus menerus memperkenalkan layanan serta teknologi pengelolaan kesehatan yang inovatif.
Posting Komentar