Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Dito Ariotedjo menyambut kedatangan Kontingen Paralimpiade Indonesia kembali ke Tanah Air, Selasa (10/9) sore. Sebanyak 35 atlet kembali ke Tanah Air setelah berlaga membawa nama Indonesia dalam Paralimpiade Paris 2024 yang berlangsung selama 12 hari, 28 Agustus sampai 8 September 2024.
Menpora Dito mengalungkan bunga kepada satu per satu atlet yang tiba di Gedung VVIP Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang. Dalam kesempatan itu Menpora didampingi Ketua Umum National Paralympic Committee (NPC) Indonesia Senny Marbun dan Chef de Mission (CdM) Kontingen Paralimpiade Indonesia Reda Manthovani.
"Selamat datang kepada kontingen Indonesia Paralimpiade 2024. Kepada para atlet, para pelatih dan ofisial, selamat datang kembali di Tanah Air," ujar Menpora Dito.
Menpora memberikan apresiasi atas perjuangan para atlet Indonesia. Pasalnya para atlet berhasil pulang membawa pulang 14 medali, yang merupakan pencapaian terbanyak Indonesia selama keikutsertaan dalam Paralimpiade.
Tiga cabang olahraga (cabor) menyumbang medali untuk Indonesia. Dari cabang bulu tangkis, medali emas didulang pasangan Hikmat Ramdani/Leani Ratri Oktila di nomor ganda campuran SL3-SU5. Medali perak diraih Qonitah Ikhtiar Syakuroh di nomor tunggal putri SL 3, pasangan Fredy Setiawan/Khalimatus Sadiyah di nomor ganda campuran SL3-SU5, Leani Ratri Oktilla di tunggal putri SL4 dan Suryo Nugroho tunggal putra SU5.
Sementara perunggu diraih pasangan Subhan/Rina Marlina di nomor ganda campuran SH6, Dheva Anrimusthi di tunggal putra SU5, dan Fredy Setiawan pada tunggal putra SL4.
Kemudian di cabor boccia, medali perak diraih Muhammad Bintang Satria pada nomor perorangan putra BC2 serta dari nomor tim campuran BC1/BC1 oleh Muhamad Afrizal Syafa, Felix Ardhi Yudha, dan Gischa Zayana. Sementara medali perunggu dipersembahkan Gischa Zayana di nomor perorangan putri BC2 dan Muhamad Afrizal Syafa di nomor perorangan putra BC1.
Sedangkan di cabor atletik medali perak diraih Saptoyogo Purnomo di nomor lari 100 meter T37 putra. Sapto mempersembahkan medali perak dengan catatan waktu 11,26 detik. Prestasi ini diikuti Karisma Evi Tiarani yang meraih perak di nomor lari 100 T63 putri. Hebatnya, Karisma memecahkan rekor dunia T42 dengan catatan waktu 14,26 detik.
"Selain perolehan medali terbanyak, ini juga kontingennya atlet terbanyak yang lolos kualifikasi Paralimpiade," tutur Menpora Dito.
Lebih lanjut Menpora bersyukur lantaran Kontingen Indonesia sukses melampaui capaian target yang sudah dipasang saat pengukuhan dan pelepasan sebelumnya. Dari target satu emas, dua perak, dan tiga perunggu, Indonesia sukses mengukir sejarah membawa pulang satu emas, delapan perak, dan lima perunggu.
"Saya mewakili pemerintah mengucapkan banyak terima kasih karena sudah mengukir sejarah, menorehkan motivasi, dan yang paling penting adalah kalian semua adalah inspirasi khususnya buat generasi muda dan juga seluruh masyarakat Indonesia. Bahwa ketika kita punya semangat, kita pasti bisa," tutur Menpora Dito.
Menpora berharap pencapaian ini merupakan awal dari peningkatan signifikan perolehan medali Indonesia pada Paralimpiade berikutnya di tahun 2028. Khususnya menambah medali emas dan cabang olahraga (cabor) yang menyumbang medali.
"Kali ini tiga cabang olahraga yang mendapatkan medali. Atletik, badminton, dan boccia. Semoga Paralimpiade selanjutnya minimal enam cabang olahraga," tegas Menpora Dito.
Posting Komentar