PLN UID Jakarta Raya lakukan penandatangan bersama terkait kesepakatan penyediaan listrik sebesar 1.000 MVA. (Foto: Istimewa) |
JAKARTA – PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya terus mendukung program pemerintah pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 8%, dengan menjamin pasokan listrik untuk para investor.
Salah satu wujud nyata komitmen ini adalah penandatanganan kesepakatan penyediaan listrik sebesar total 1.000 MVA.
Penandatanganan yang disaksikan langsung oleh Direktur Retail dan Niaga PLN Pusat, Edi Srimulyanti, antara PLN UID Jakarta Raya dengan beberapa mitra strategis, yaitu PT Kuningan Mas Gemilang (SM+, bagian dari grup Sinar Mas), PT MRT Jakarta, PT Starone Mitra Telekomunikasi (BDX Data Center Indonesia), serta DPD REI DKI Jakarta.
“Kondisi kelistrikan Jawa-Bali saat ini sangat aman dari sisi suplai, dengan daya mampu mencapai 43 GW dan beban puncak 32,8 GW. Artinya, masih terdapat cadangan daya yang cukup besar untuk mendukung berbagai kebutuhan, termasuk investasi baru yang terus tumbuh. Dengan ketersediaan pasokan listrik yang handal ini, PLN siap memberikan jaminan keandalan kepada para pelanggan,” jelas Edi Srimulyanti.
Dalam sambutannya, Edi juga menekankan rencana PLN untuk terus mengembangkan layanan kelistrikan berbasis energi hijau.
“Kami telah merencanakan penambahan pembangkit dengan komposisi 75% dari Energi Baru Terbarukan (EBT). Untuk mendukung kebutuhan industri yang menginginkan sumber energi ramah lingkungan, kami menyediakan layanan Dedicated Source yang langsung terhubung ke pembangkit EBT. Selain itu, kami menawarkan layanan Renewable Energy Certificate (REC), yang memberikan pengakuan internasional kepada pelanggan atas penggunaan energi hijau,” ujar Edi.
Berdasarkan parameter keandalan penyaluran tenaga listrik, bahwa Jakarta menempati posisi keempat terbaik di antara negara-negara ASEAN.
Dengan sistem kelistrikan yang memiliki daya mampu pasok sebesar 9.060 MW dan beban puncak 5.917 MW, Jakarta memiliki cadangan daya atau surplus sebesar 35%.
Kondisi ini memastikan bahwa PLN UID Jakarta Raya dapat memberikan pasokan listrik yang andal untuk mendukung kebutuhan para investor yang beroperasi di Jakarta.
“Kami telah memprioritaskan industri dengan mengubah paradigma dari supply driven menjadi demand driven. Hal ini menunjukkan komitmen kami dalam mendukung iklim investasi di Jakarta,” ujar Lasiran.
Sementara itu, CEO SM+, Herson Suindah, sebagai salah satu mitra strategis PLN, menyampaikan apresiasi atas kolaborasi yang terjalin.
“Sinergi antara SM+ dan PLN merupakan fondasi penting untuk mendorong pertumbuhan bisnis kami. PLN tidak hanya menyediakan listrik yang andal tetapi juga memberikan solusi inovatif berbasis energi hijau, yang sejalan dengan visi keberlanjutan perusahaan kami,” ungkap Herson.
Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta, Weni Maulina juga menyampaikan apresiasi atas dukungan PLN.
“Kami sangat mengapresiasi PLN yang terus menghadirkan solusi kelistrikan yang andal dan berkelanjutan. Hal ini penting untuk mendukung operasional MRT Jakarta yang menjadi salah satu tulang punggung transportasi publik di ibu kota,” ungkap Weni.
Melalui kolaborasi dengan para pelaku usaha dan investor, PLN UID Jakarta Raya optimis dapat mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan dengan layanan kelistrikan yang andal, ramah lingkungan, dan inovatif.
Sekilas Tentang PLN UID Jakarta Raya
PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya adalah salah satu unit di bawah PT PLN (Persero) yang menjalankan fungsi pendistribusian listrik sampai ke pelanggan.
PLN mengusung agenda Transformasi dengan aspirasi Green, Lean, Innovative, dan Customer Focused demi menghadirkan listrik untuk Kehidupan yang Lebih Baik.
Mengimplementasikan aspirasi tersebut uyang dengan tetap mendukung program Pemprov DKI Jakarta, PLN UID Jakarta Raya melengkapi dengan Jakarta Smart Electricity (JSE) 3.0 dengan 6 pilar yaitu Smart Services, Smart Business, Smart Infrastructure, Smart Living, Smart Mobility, dan Smart Sustainibility.
PLN dapat dihubungi melalui aplikasi PLN Mobile yang tersedia di PlayStore atau AppStore.
Posting Komentar